Hukum Menambahkan Lafadz 'Sayyidina' pada Shalawat
Pertanyaan
Bagaimana hukum menambahkan lafadz sayyidina (سيدنا) ketika membaca sholawat, dikarenakan dalam sebuah hadits dijelaskan bahwa sholawat yang nabi ajarkan adalah tanpa lafadz sayyidina, mohon penjelasannya.
Jawaban
Memang betul, bahwa sholawat yang Nabi saw perintahkan adalah tanpa lafadz Sayyidina, sebagaimana dalam hadits riwayat imam bukhori berikut ini:
- إنَّ النبيَّ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ خَرَجَ عَلَيْنَا، فَقُلْنَا: يا رَسولَ اللَّهِ، قدْ عَلِمْنَا كيفَ نُسَلِّمُ عَلَيْكَ، فَكيفَ نُصَلِّي عَلَيْكَ؟ قالَ: فَقُولوا: اللَّهُمَّ صَلِّ علَى مُحَمَّدٍ، وعلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كما صَلَّيْتَ علَى آلِ إبْرَاهِيمَ، إنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ، اللَّهُمَّ بَارِكْ علَى مُحَمَّدٍ، وعلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كما بَارَكْتَ علَى آلِ إبْرَاهِيمَ، إنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
Artinya:
"Sesungguhnya Nabi Saw keluar kepada kami, kemudian kami berkata: wahai rasulallah, sesungguhnya kami sudah mengetahui bagaimana kami bersholawat atas engkau, lantas bagaimana aku bersholawat atas engkau? Beliau menjawab, katakanlah: "Allahumma sholli 'ala muhammad wa 'ala ali muhammad...(sampai akhir hadits)"
Meski demikian, para ulama tetap menganjurkan untuk bersholawat dengan menambahkan lafadz sayyidina, baik didalam sholat maupun diluar sholat, dengan dasar bahwa Nabi saw sendiri yang mengkui bahwa dirinya adalah 'Sayyid' sebagaimana dalam potongan hadits riwayat Imam Turmudzi :
انا سيد ولد أدم ولا فخر
Artinya:
"saya adalah sayyidnya keturunan adam dan (pengakuan ini, penj) bukan karena sombong."
Selain itu, menurut para ulama alasan dianjurkan tetap menambahkan sayyidina adalah karena menunaikan adab. Mereka berkata bahwa menunaikan adab itu lebih utama dari pada hanya menunaikan perintah.
Seperti contoh; jika ada seseorang meminta tolong terhadap kita untuk mengambilkan sesuatu, dan ia memintanya untuk menyerahkan sesuatu itu dengan dilempar saja, tentu jika kita menyerahkan sesuatu itu dengan cara berjalan menuju orang tersebut dan menyerahkan langsung itu lebih bagus dari pada menyerahkan sesuatu tersebut dengan dilempar sesuai dengan apa yang diperintahkan.
Syaikh Ibrohim Al baijuri dalam kitab hasyiahnya atas syarh fathul qorib juz 1 halaman 156 beliau menuturkan:
الأولى ذكر السيادة لأن الأفضل سلوك الأدب خلافا لمن قال الأولى ترك السيادة اقتصارا على الوارد، والمعتمد الأول وحديث لا تسودونى فى صلاتكم بالواو لا بالياء باطل.
Artinya:
"Yang lebih utama adalah mengucapkan sayyidina, dikarenakan yang paling afdhol adalah menunaikan adab, berbeda dengan sebagian ulama yang menyebutkam bahwa meninggalkan mengucapkan sayyidina adalah lebih utama, dengan alasan membatasi hanya dari yang disampaikan Nabi. Dan yang mu'tamad adalah pendapat yang awal.
Adapun hadits 'la tusawwiduni fi sholatikum' dengan wau bukan dengan ya UD bathil."
والله اعلم بالصواب.