Hukum Shalat yang Ditunggangi Anak Kecil

Ketika sujud tiba-tiba anaknya yang masih balita naik ke punggungnya, bagaimana hukum sholatnya
Hukum Shalat yang Ditunggangi Anak Kecil

 Deskripsi masalah:

zaid sedang melaksanakan sholat, ketika sujud tiba-tiba anaknya yang masih balita naik ke punggungnya, bagaimana hukum sholatnya zaid?

Jawab

Sholat zaid tidak sah jika anaknya:

  1. Belum khitan, dan di bawah kulupnya ada najis.
  2. Memakai popok seperti pempers dan sejenisnya yang sudah mengandung najis (sudah dikencingi).
  3. Memakai pakaian yang najis.

Hal itu karena sebagian syarat sahnya sholat harus suci dari najis dan tidak memegang suatu yang najis. Imam Qolyubi berkata:

او حامل ولو بلا قبض كوضعه على عاتقه (الحواشى المدنية ص: ٢٧١

"atau membawa walaupun tidak memegang, seperti meletakkannya (sesuatu yang bersambung dengan najis) di bahunya".

Adapun jika si anak terbebas dari najis, termasuk dari 3 hal di atas, maka sah sholatnya.

Semasa hidupnya, Rasulullah pernah sholat sambil menggendong umamah binti zainab sebagaimana dalam hadits:

عن ابى قتادة رضي الله عنه قال : كان رسول الله صلى الله عليه وسلم يصلى وهو حامل امامة بنت زينب،فاذا سجد وضعها واذا قام حملها (البخارى ٥١٦،مسلم ٥٤٣)

"dari abi qotadah r.a berkata: Rasulullah saw pernah sholat sambil membawa (menggendong) umamah binti zainab, tatkala beliau sujud beliau meletakannya, dan ketika berdiri beliau menggendongnya (Hr.bukhori 516,muslim 543)

Selain itu, Nabi saw. juga pernah sholat dan ketika sujud sayyid hasan dan husain menaiki punggung beliau sebagaimana dalam hadits riwayat imam hakim dari abu hurairoh r.a, pada waktu itu sayyid hasan dan husain sudah khitan, karena mereka berdua di khitankan pada hari ke tujuh dari kelahirannya.

Jika ada pertanyaan, mungkinkah umamah, sayyid hasan dan husein ada padanya najis namun nabi saw tidak mengetahui?

Untuk menjawab ini, perhatikan hadits di bawah:

أنَّ رسولَ اللَّهِ صلَّى اللَّهُ عليهِ وسلَّمَ صلَّى فخَلعَ نَعليهِ فخلعَ النَّاسُ نعالَهُم فلمَّا انصرَف قالَ: لمَ خَلعتُمْ نعالَكُم ؟ قالوا: يا رسولَ اللَّهِ، رأيناكَ خلَعتَ فخَلَعنا قالَ: إنَّ جَبرئيلَ أتاني فأخبرَني أنَّ بِهِما خَبثًا فإذا جاءَ أحدُكُمُ المسجِدَ فليقلِب نعليهِ فلينظُر فيهما خبثٌ؟، فإن وجدَ فيهما خبثًا فليمسَحهما بالأرضِ، ثمَّ ليصلِّ فيهما

"sesungguhnya rasulullah saw ketika sedang shalat beliau melepas sandalnya. Maka para makmum melepas sandal mereka. Ketika selesai shalat Nabi bertanya, 'mengapa kalian melepas sandal-sandal kalian? Para sahabat menjawab, ‘wahai Rasulullah, kami melihat engkau melepas sandal, maka kamipun mengikuti engkau.’ ‘(Adapun aku,) sesungguhnya Jibril mendatangiku dan mengabarkanku bahwa pada kedua pasang sandalku terdapat najis. Maka jika salah seorang dari kalian mendatangi masjid, hendaknya ia lihat bagian bawahnya apakah terdapat najis Jika ada maka usapkan sandalnya ke tanah, lalu shalatnya menggunakan keduanya" (HR. Al-Hakim )

Dari hadits ini jelas bahwa nabi saw terjaga (معصوم), maka hilanglah anggapan adanya kemungkinan bahwa umamah, hasan dan husein r.a membawa najis ketika digendong atau ketika menaiki punggung nabi saw. seandainya bawa najis pasti malaikat jibril memberi tahukan hal itu.

wa Allahu a'lam

المرجع: اعانة الطالبين ج : ٤ ص : ١٧٤

الحواشى المدنية ج : ١ ص : ٢٧١

ابانة الاحكام شرح بلوغ المرام