Tauriyah Nabi Ibrohim Pascapenghancuran Berhala
Yang kita pelajari, bahwa semua Nabi dan Rasul wajib memiliki sifat jujur (الصدق).
Bagaimana dengan kisah nabi Ibrohim as dengan Namrud perihal perkataannya bahwa pelaku perusak berhala-berhala yang kecil adalah berhala yang paling besar?
Inti permasalahannya adalah, tidak menjelaskannya para muballigh atau orang yang menceritakan kisah nabi ibrohim as mengenai apa yang di sampaikan nabi ibrohim dan apa yang di pahami namrud. Mereka cenderung menceritakan kisah ini dari sisi pemahaman namrud tanpa menjelaskan apa yang dikatakan oleh nabi ibrohim yang mengandung tauriyah.
Yang haq adalah bahwa Nabi Ibrohim as tidak berbohong, hanya saja namrudz yang salah memahami ucapannya.
Yang Nabi Ibrohim sampaikan kepada namrudz adalah
بل فعله كبيرهم هذا
Sebagai jawaban dari pertanyaan sebelumnya:
أأنت فعلت هذا بألهتنا يا ابراهيم،،؟
Namrudz memahami jawaban nabi ibrohim memiliki arti "yang merusak berhala adalah berhala yang paling besar", sedangkan yang Nabi Ibrohim maksudkan adalah bahwa fail pada lafadz فعله adalah dlomir mustatir yang kembali pada lafadz ابراهيم pada pertanyaan namrudz sebelumnya, sedangkan lafadz كبيرهم هذا adalah kalam tersendiri yang menghabarkan bahwa yang diisyaratkan nabi ibrohim adalah berhala terbesar. Maka maksud nabi ibrohim sebenarnya adalah " ya dialah (ibrohim) yang mengerjakannya. inilah berhala terbesar" maka ini bukanlah perkataan bohong.
Sedangkan yang namrudz fahami bahwa fail dari فعله adalah lafadz كبيرهم sehingga yang difahami Namrudz adalah Nabi Ibrohim menghabarkan bahwa pelakunya adalah berhala terbesar.
Tauriyah adalah ungkapan seseorang yang bisa di artikan dengan 2 maksud atau lebih tanpa menjelaskan apa yang sebenarnya dimaksudkan (mutlak).
Dari maksud-maksud yang ada, ada maksud yang bisa langsung difahami (qorib) dan ada yang ba'id. Nah, biasanya yang dzohir adalah maksud qorib,cuma yang dikehendaki sebenarnya adalah maksud ba'id.
المرجع:
وما وقع من سيدنا ابراهيم الى ان قال ليس كذبا....الخ
فتح المجيد بشرح الدر الفريد فى علم التوحيد ص : ٧٦ ط : دار الكتب الإسلامية