Cara Terbaik Bunda dalam Menyapih Buah Hatinya

Ketika buah hati hampir menginjak usia yang ke dua tahun, berarti saatnya bersiap buat bunda untuk menyapih buah hatinya. Banyak pertanyaan difikiran bunda yang tiba-tiba datang dan bertanya, Bagaimana cara menyapih yang tepat sehingga tidak menimbulkan kesan iba terhadap sang anak?, bagaimana kalau dia rewel dimalam hari?, apakah dia mau pakai dot? apakah payudaranya nggak membengkak? dan sebagainya. Bunda, semua akan berjalan dengan baik-baik saja kok!, asalkan bunda tau cara yang tepat dalam menyapihnya.
agar anak tidak rewel saat disapih
img: pixabay.free

Ketika buah hati hampir menginjak usia dua tahun, berarti saatnya bagi bunda bersiap untuk menyapih buah hatinya. Fase ini biasanya begitu banyak pertayaan yang seketika muncul dalam benak bunda.

  • Bagaimana cara menyapih yang tepat sehingga tidak menimbulkan kesan iba terhadap sang anak?
  • Bagaimana solusinya jika si anak rewel dimalam hari?
  • Apakah Si Anak mau menyusu menggunakan dot?
  • Apakah payudaranya nggak membengkak? dsb.

Bunda, semua akan berjalan dengan baik-baik saja kok!, asalkan bunda tau cara yang tepat dalam menyapihnya.

Artikel ini akan membahas bagaimana menyapih yang baik dan dilakukan secara alami. Menyapih dengan cara yang alami adalah metode yang sangat tepat. Sebaiknya, Jauh hari sebelum benar-benar saatnya menyapih, bunda harus telah mempersiapkannya semuanya terlebih dahulu, termasuk mempersiapkan mental.

Kapan waktu yang tepat untuk menyapih anak?

Menyapih itu umumya diterapkan pada anak yang usianya telah mencapai umur 2 tahun. Namun, jika ada alasan lain seperti;

Bayi sudah mampu menegakkan kepalanya dalam waktu cukup lama. Ketika bunda sedang makan si bayi menunjukkan reaksi seakan meminta untuk disuapi, dan Berat tubuh bayi sudah 2 kali lipat dari sewaktu lahir, maka boleh bagi bunda untuk menyapihnya lebih awal.

Seperti apa menyapih yang baik?

1. Tidak dilakukan secara mendadak.

Proses menyapih yang dilakukan dengan tiba-tiba hal ini kurang baik, baik bagi bunda maupun bagi si bayi itu sendiri. Hal lain yang timbul akibat pemutusan proses menyusui yang secara spontan dapat mengakibatkan pembengkakan payudara. Ini terjadi sebab payudara penuh dan dapat merembes. Jika kurang tepat menanganinya dapat menyebabkan infeksi payudara dan bisa membutuhkan pengobatan antibiotik.

Pun demikian pada si bayi, dia tentunya akan merasa kaget dengan pola hidup barunya, yang sebelumnya menyusu ibunya dan sekarang harus berhenti. Situasi ini yang membuat si bayi jadi gampang rewel.

2. Tidak memaksa.

Jangan menggunakan cara yang seakan memaksanya untuk segera berhenti, seperti contoh bunda kasih lipstik ke payudara, atau mungkin menggunaka brotowali agar rasanya pahit dsb. Cara yang semacam ini kurang tepat. hal ini dapat mengganggu psikis bayi.

3. Lakukan perlahan.

Sebaiknya lakukan penyapihan itu dengan pelan. Kurangi frekuensi menyusuinya dengan perlahan. Jika biasanya bayi menyusu 4 kali dalam sehari, maka kurangi menjadi 3 kali. Atau jika biasanya sekali menyusu dalam 15 menit maka kurangi menjadi 10 menit. Berikan cemilan atau makanan yang ia suka agar perut si bayi tidak kosong. 

4. Lakukan dengan sabar dan bijaksana.

Lakukan proses penyapihan dengan sabar dan bijaksana ya bun. Karena yang terpenting adalah emosi dan kebutuhan si bayi tetap terpenuhi. Dengan tetap memberikan perhatian kepada bayi yang sedang dalam penyapihan sangat penting agar si bayi tidak merasa diabaikan. 

5. Berikan susu formula sebagi penggati ASI.

Berikan susu formula sebagi penggati ASI dan lakukan secara bertahap agar bayi berlatih menggunakan cangkir. Tahapan ini akan mengurangi kebiasaannya menggunakan Dot. 

6. Ubah kebiasaan.

Mulai biasakan juga setiap menidurkan si bayi tanpa menyusuinya. Bunda dapat mengalihkan menyusunya ke hal-hal lain seperti membacakannya buku cerita, mendongeng dsb. namun tetap berikan kenyaman dengan memeluknya. Lakukan secara bertahap.

Demikian tips atau Cara Terbaik Bunda dalam Menyapih Buah Hatinya Semoga bermanfaat.