Cara Mengatasi Anak yang Masih Suka Mengompol

Cara mengatasi anak yang masih suka mengompol itu sebenarnya relatif, bunda. Ada yang gampang dan ada yang susah, karena psikis setiap anak itu berbed
Anak ngompol

Cara mengatasi anak yang masih suka mengompol itu sebenarnya relatif, bunda. Ada yang gampang dan ada yang susah, karena psikis setiap anak itu berbeda. Ada sebagian anak yang sembuh dari kebiasaan mengompolnya cukup dengan obat tradisional, ada yang harus diterapi, bahkan sampai ada yang harus dibawa ke dokter spesialis.

Sebelum memilih tiga opsi di atas, ada baiknya kalau bunda memilih cara alami berikut ini. Namun sebaiknya bunda juga harus mengetahui beberapa penyebab anak yang masih suka mengompol terlebih dahulu, hal ini dimaksudkan agar spesifikasi penanganannya lebih efisien

Penyebab anak masih suka mengompol

1. Anak masih ndableg : masa bodoh, cuek.

Anak dengan karakter ndableg akan lebih berpeluang mengompol. Biasanya saat anak tertidur pulas dan ada rasa ingin kencing Si ndableg ini enggan bangun dari tidunya, melainkan membiarkannya mengompol di kasur tempat tidurnya.

2. Anak mempunyai kebiasaan menahan kencing.

Meskipun sangat tidak baik bagi kesehatannya, namun anak tetap melakukan kebiasaan buruk ini. Kebiasaan ini mungkin terjadi karena anak belum memahami betul bahaya yang timbul bila kondisi ini sering dilakukan.

Kejadian semacam ini ditandai dengan perilaku anak yang sering terburu-buru bila ia sudah tidak bisa menahan rasa kencingnya.

3. Minum air terlalu banyak saat hendak tidur.

Cuaca Panas.
Cuaca yang panas atau ketika akan turun hujan biasanya suhu ruangan meningkat. Kondisi seperti ini merangsang timbulnya rasa haus yang berlebih dibandingkan hari-hari biasa dengan suhu normal. Yang terjadi ialah kebiasaan minumnya pun meningkat.

Meskipun air yang diminum tidak diberi Es, terlalu banyak minum sebelum tidur memicu terjadinya si anak mudah mengompol saat tidur.

Cuaca Dingin. 
Kebiasaan yang sama,Minum air terlalu banyak saat hendak tidur umumnya sering dilakukan. Jika telah tiba musim dingin meminum teh hangat dan sebagainya sebelum tidur memang sangat nikmat. Namun perlu diketahui bahwa hal ini juga dapat memicu rasa ingin buang air saat tidur. Terlebih air yang diminumnya termasuk jenis minuman yang mengandung kafein, seperti Teh, Susu Coklat, dan minuman lain sejenisnya.

Minuman yang mengandung kafein dapat memicu timbulnya rasa ingin kencing saat si anak sedang tidur.

4. Ada kelainan di kantung kemihnya.

Ini bisa terjadi disebagian anak yang memang mempunyai keterlambatan perkembangan didalam kantung kemihnya, sehingga anak mudah mengompol.

Langkah-langkah pencegahan agar anak berhenti mengompol

atasi anak ngompol

1. Beri si anak pengertian tentang manfaat menjaga kebersihan diri dan lingkungan.

Ajak bicara si anak dan beri pengertian tentang manfaat menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Sampaikan pengertian tersebut sesuai bahasanya. Jangan menggunakan bahasa yang menurut si anak terlalu menekan ya, bun. Karena jika terlalu ada penekanan yang terjadi malah justru sebaliknya.

Mengapa begitu? Hal ini wajar karena psikologis seseorang itu cenderung melawan atau berbalik terhadap suatu yang dilarang.

Sebagai contoh, Bunda memiliki sebuah kotak namun diatas kotak tersebut tertulis “JANGAN DIBUKA!!”,yang demikian ini justru malah menjadikan seseorang atau si anak tersebut semakin penasaran dengan isi kotaknya. Semakin kuat larangannya akan semakin penasaran membuka kotaknya, istilah semacam ini disebut streisand effect dan streisand effect ini wajar, merupakan sifat bawaan yang selalu dimiliki setiap orang.

Yang terpenting, jangan bosan mengingatkan ya bunda, karena selalu mengingatkan ke anak tentang hal baik apapun harus terus dilakukan sampai hal yang baik tersebut menjadi suatu kebiasaan bagi anak. Bimbingan bunda terhadap anak sangat menentukan kepribadian dirinya.

2. Beritahu bahaya sering menahan kencing.

Beritahukan juga kepada anak bunda tentang bahaya menahan kencing. Tidak hanya anak, orang dewasa sekalipun kadang cenderung menahan untuk tidak segera buang air kecil. Biasanya terjadi saat sedang terlarut dengan kesibukannya, atau terjadi saat situasi yang tidak memungkinkan untuk segera buang air kecil.

Misalnya, saat terjebak kemacetan atau sedang berada di tempat umum yang belum tahu dimana tandas atau kamar kecil disediakan. Hanya saja bagi orang yang sudah dewasa bisa mengontrol perilakunya meskipun dalam situasi yang mendesak. Lain dengan anak-anak yang masih berlatih dalam mengontrol dirinya termasuk buang air kecil.Kurangi minum air sebelum tidur.

Usahakan untuk tidak meminum air terlalu banyak sesaat sebelum tidur. Namun jika kondisi cuaca yang tak menentu seperti yang tadi saya sebut diatas sehingga merangsang harus minum, alangkah baiknya beri jeda waktu. Minumlah 15- 20 menit sebelum tidur.

3.Ajak anak untuk buang air sebelum tidur.

Mengajak si anak ke kamar kecil dan menyuruhnya buang air kecil sebelum tidur sangat dianjurkan. Tujuannya mengosongkan kantung kemih. Sehingga mengurangi frekuensi mengompol pada anak saat tidur.

4. Alarm alat bantu atasi mengompol.

alarm alat bantu atasi ngompol

Oh iya bunda, rasanya bunda perlu memiliki "alarm" alat bantu atasi mengompol, deh. Alat ini akan membangunkan si anak setiap kali hendak ngompol.

Cara menggunakan alatnya pun cukup mudah. alat ini memiliki penghubung (kabel dilengkapi semacam klop) dari alarm ke ujung perlak. Dengan menempelkan ujung ke perlak tersebut nantinya ia akan otomatis berbunyi ketika ada sedikit cairan yang membasahi klopnya yang sebelumnya telah dikaitkan ke perlak.

Instruksikan juga sebelumnya ke anak untuk segera bangun jika terdengar bunyi alarm. Hal ini akan membantu si anak untuk selalu bangun jika rasa ingin buang air itu timbul semasa tidur

5. Konsultasikan ke dokter.

Jika tips tersebut sudah pernah bunda coba dan belum membuahkan hasil. Mungkin anak bunda memiliki kelainan di kantung kemihnya. Penyebab lain juga mungkin terjadi seperti Diabetes pun dapat menjadi faktor penyebab anak suka mengompol.

Perhatikan siklus buang air pada anak. Jika kemungkinan terkena diabetes, segera konsultasikan ke dokter agar anak dapat diperiksa langsung terkait penyebabnya secara tepat.